gajah

Jumat, 17 Februari 2017

Lembar kerja praktik farmakognosi

     
     I. JUDUL PRAKTIKUM           :

Pembuatan infus  Temulawak (Curcumae Rhizoma)

II.  TUJUAN PRAKTIKUM      :


Siswa Mampu Membuat Sediaan Galenika (Infus Temulawak / Curcumae Rhizoma)

Pendahuluan laporan infus

III. PENDAHULUAN     :
1.      Pengertian Infus
Infus ( infuse) adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit

2.      Cara pembuatan Infus
Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air selama15 menit terhitung mulai suhu mencapai 900C sambil sekali-kali diaduk serkai selagi panas melalui kain flanel , tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volumen infus yang dikehendaki.

Jumlah simplisia
             Kecuali dinyatakan lain infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan menggunakan 10% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut digunakan sejumlah simplisia seperti tertera dibawah ini :
·         Kulit kina                     6  bagian
·         Daun digitalis               0,5 bagian
·         Akar ipeka                    0,5 bagian
·         Daun kumis kucing      0,5 bagian
·         Sekale kornutum          3 bagian
·         Daun sena                     4 bagian

·         Temulawak                   4 bagian

Derajat halus sediaan infus

Derajat halus simplisia
            bahan yang digunakan untuk infus mempunyai derajat halus sebagai berikut :
Serbuk (5/8)
Akar Manis, Daun Kumis Kucing, Daun Sirih, Daun Sena
Serbuk (8/10)
Dringo, Kelembak
Serbuk (10/22)
Laos, Akar Valerian, Temulawak, Jahe
Serbuk (22/60)
Kulit Kina, Akar Ipeka, Sekale Kornutum
Serbuk (85/120)
Daun Digitalis

Banyaknya air ekstra
            Umumnya untuk membuat sediaan infus diperlukan penambahan air sebanyak 2 kali berat simplisia. Air ekstra ini diperlukan untuk melembabkan simplisia, karena simplisia yang digunakan pada umumnya dalam keadaan kering.

4). Cara menyerkai
·                  Pada umumnya infus diserkai selagi panas, kecuali infus simplisia yang mengandung minyak atsiri, infus condurango cortex dan infus daun senae diserkai setelah dingin
·                  Infus condurango diserkai dingin, karena zat berkhasiatnya larut dalam keadaan dingin dan mengendap dalam keadaan panas.
·                  Infus daun sena harus diserkai setelah dingin karena infus daun sena mengandung zat yang dapat menyebabkan sakit perut yang larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam air dingin.
·                  Untuk asam jawa sebelum dibuat  infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga massa seperti bubur
·                  Infus daun sena, infus asam jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh diperas
·                  Untuk buah adas manis dan buah adas harus dipecah terlebih dahulu.
·                  Bila sediaan tidak disebutkan derajat kehalusannya  hendaknya diambil derajat kehalusan suatu bahan dasar yang kekentalan sama / sediaan galenik dengan bahan yang sama
Penambahan bahan-bahan lain

           Pada pembuatan infus kulit kina ditambahkan asam sitrat 10% dari bobot bahan berkhasiat dan pada pembuatan infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan Natrium karbonat 10% dari botol simplisia dengan tujuan untuk memperbesar kelarutan zat berkhasiat dalam air. 

Literatur laporan infus


IV. LITERATURE        :

            1.      Buku Farmakognosi  EGC Vol 1 hal 30
            2.      PH V hal 100
3. Farmakognosi Bambang Sutrisno
4. Ilmu Resep DEPKES Bab Galenika hal 44 - 47

Sistematika temulawak

V. SISTEMATIKA TANAMAN          :
         Curcumae Rhizoma
Nama Resmi                            : Curcumae Rhizoma
Nama Lain                               : Temulawak, Koneng gedhe
Nama Tanaman Asal               : Curcuma Xanthorrtea
Keluarga                                  : Zingiberaceae
Zat berkhasiat                     : Minyak atsiri yang mengandung feilandren dan tumprol zat warna kurkumin, pati, kadar minyak atsiri tidak < 3,57% b/v
Khasiat                                      : Antispasmodik, kolagoga
Bagian yang digunakan            : keping akar tinggal
Waktu panen                            : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya  dilakukan pada musim kemarau berikutnya .
Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya  dan tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen  pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu.   


            Aquadest
Nama resmi                             : Aqua Destilata
Nama Lain                               : Air suling,, Air
Cara Memperoleh                    : Air Suling dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum
Khasiat                                    :

Pemerian                                  : Zat cair yang jernih, tidak berwarna dan tidak berbau

Alat pembuatan infus

VI. DAFTAR ALAT YANG DIPERLUKAN           :

1. Kompor            




















2. Panci infus 

       













3. Termometer      

          4. Gelas ukur 





Bahan infus

VII. DAFTAR BAHAN YANG DIPERLUKAN        :

            Temulawak (Curcumae Rhizoma)
Aqua Destilata


VIII. HASIL PRAKTIKUM      :

Pengemasan

IX. PENGEMASAN DAN PENANDAAN
1. Wadah Primer : Botol 
2. Etiket              : 

Catatan pelaksanaan sediaan

X. HARGA PEMBELIAN  :
  Harga beli Temulawak  kering / 100 g = Rp. 8.500

XI. HARGA PENJUALAN  :
Harga Penjualan = Rp. 20.000

XII. CATATAN PELAKSANAAN           :

  Bila suhu diatas 95 derajat harus diturunkan dari panci infus tunggu hingga suhu mulai stabil 

Lampiran sediaan infus

XIII. LAMPIRAN 
Pembuatan sediaan infus curcumae rhizoma SMK FARMASI Surabaya